1. Mengapa udara terasa panas saat
sebelum hujan ?
Mendung
merupakan kumpulan uap dari air laut. Pada saat mendung, uap air yang berupa
gas berubah menjadi zat cair. Pada proses ini menghasilkan kalor yang akan
dikeluarkan ke udara. Mendung berada lebih rendah dari awan yang berwarna
putih, makan semakin dekat mendung ke bumi panas akan semakin tinggi pula. Suhu
dapat lebih tinggi bila sebelum mendung terjadi sinar matahari yang sangat
terik, karena sebagai hasil dari akumulasi pelepasan kalor oleh proses
tersebut diatas dengan sisa panas yang dipancarkan bumi setelah menerima energi
panas dari matahari.
2. Apa penyebab terjadinya Hujam
Asam dan apa akibatnya untuk lingkungan?
Pada
dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan
nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi
sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami,
misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami.
Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran
BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang
antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang
tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida
belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Akibat
:
Bagi
danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002)
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002)
Bagi
Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Pencemaran
udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan
pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar
kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya
tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian
pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon
menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.
Berdasarkan
hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat
bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus
suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan
menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko
terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung
dengan kulit.
3. Mengapa gas CO (Karbon Monoksida)
bersifat beracun? jelaskan !
karbon
monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses bahan bakar yang tidak
sempurna. Kalau karbon monoksida terhisap ke dalam paru-paru, maka ia akan ikut
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh
tubuh. Ini dapat terjadi karena gas karbon monoksida bersifat racun
metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah,
4. Apa akibatnya untuk lingkungan
jika BBM menggunakan jenis Premium dibandingkan Pertamax? zat apakah yang
menjadi gas buangan udara bermotor tersebut ?
Hasil pembakaran dari premium mengandung timbal. Jika buangan dari pembakaran premium banyak, tentu akan membahayakan bagi lingkungan yang tentu berdampak pada kesehatan manusia. Proses pembakaran pertamax juga lebih sempurna dibandingkan premium. Bilangan oktan dari pertamax lebih besar dari pada premium sehingga pertamax cukup ramah lingkungan dibanding premium.
Hasil pembakaran dari premium mengandung timbal. Jika buangan dari pembakaran premium banyak, tentu akan membahayakan bagi lingkungan yang tentu berdampak pada kesehatan manusia. Proses pembakaran pertamax juga lebih sempurna dibandingkan premium. Bilangan oktan dari pertamax lebih besar dari pada premium sehingga pertamax cukup ramah lingkungan dibanding premium.
5. Apa yang terjadi jika kandungan
Oksigen yang terkandung dalam udara di Bumi lebih dari 21 %?
oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, yakni 21% sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer.
Jika saja kadar
oksigen di udara bertambah , niscaya bumi akan menjadi mudah terbakar, tingginya kadar oksigen
ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran
daripada biasanya. akibatnya percikan api kecil saja mampu memicu kebakaran
besar.
0 komentar:
Posting Komentar