(1). Pertumbuhan
Penduduk : Ancaman Terbesar Masalah Lingkungan
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di
Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber
daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf
yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat
tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari
kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada
sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada
kualitas hidup manusia yang rendah.
Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi
6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB
memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9
milyar sampai 10.9 milyar, tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang.
Dapatkah anda bayangkan berapa banyak bahan pangan, lahan untuk pertanian, lahan
untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang dibutuhkan oleh penduduk yang
begitu banyak?
Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan
pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan
makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan
pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi
tanah pertanian bisa menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai
sebagai pupuk juga menurunkan tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan
hutan dan erosi, maka kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga
menambah resiko dan tingkat bahaya banjir.
Seperti kita ketahui populasi penduduk di Indonesia sangatlah padat,
tertutama di daerah perkotaan. Ini dikarenakan banyaknya penduduk yang
berpindah dari desa ke kota yang bertujuan mencari pekerjaan. Nah, dari hal
inilah awal mulainya lingkungan menjadi terancam dengan penduduk yang mencari
tinggal di pinggiran sungai, yang sering membuang sampah sembarangan terutama
ke aliran sungai yang mengakibatkan air sungai menjadi tercemar dan dampak
nyata yang terlihat adalah munculnya penyakit dan banjir.
Solusi yang kami berikan untuk masalah ini adalah masyarakat atau
penduduk diberikan bekal berupa pengetahuan dalam mengolah lahan kosong di
tempat ia berasal seperti orang yang berasal dari pedesaan diajarkan cara untuk
bertani, membuka usaha kecil dan lain-lain. Kemudian, pemerintah setiap tahun
mendata pendatang yang datang ke kota dan menyiapkan lahan pekerjaan agar tidak
menjadi pengangguran yang dampaknya juga akan menimbulkan tindak kriminalitas
dan mengikuti program KB.
(2). Pemanasan
Global dan Perubahan Iklim
Kedua hal di atas terjadi akibat ulah manusia sendiri, saat ini suhu bumi
kita meningkat mengakibatkan es yang berada di kutub utara maupun selatan bumi
mencair mengakibatkan volume air laut menjadi bertambah yang mengakibatkan
daerah atau pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Selain itu, hewan-hewan yang
berada di kedua kutub di atas menjadi terancam karena habitatnya mulai hancur.
Dan yang paling fenomenal adalah perubahan iklim dunia yang susah untuk ditebak
lagi. Contohnya di Indonesia musim hujan dan kemarau sudah susah untuk
diprediksi lagi, yang mengakibatkan di daerah lain ada yang kebanjiran di lain
tempat mengalami kemarau panjang, kedua hal di atas sangat menganggu aktivitas
kehidupan manusia. Semua hal di atas terjadi karena manusia yang bertindak
seenaknya tanpa memikirkan dampaknya seperti menebang pohon sembarangan tanpa
menanam kembali bibit pohon yang ditebang yang mengakibatkan saat hujan turun
tidak ada yang menyerap air dan tempat CO2 untuk dirubah menjadi O2
oleh pohon semakin sedikit mengakibatkan terjaadinya efek rumah kaca yakni
berkumpulnya CO2 di awan yang membuat cahaya matahari yang masuk dan
saat dipantulkan ke luar bumi dipantulkan lagi ke bumi oleh CO2
sehingga terjadilah pemanasan global.
Solusinya dalam mencegah peristiwa di atas adalah
dengan menghemat penggunaan listrik terutama pada siang hari, menanam pohon di
daerah yang telah gundul, penggunaan AC dan kulkas yang harus dikurangi karena
menghasilkan CFC
(Chloro fluoro carbon) yang berdampak pada perusakan lapisan ozon.
v (3). Banjir
dan Kemacetan
Banjir dan kemacetan merupakan hal yang sering kita
lihat dalam media dan kehidupan sekitar kita. Di kota banjir terjadi karena
ulah manusia membuang sampah sembarangan, drainase tempat air mengalir tidak
lancar dan kurang banyak, pohon-pohon sebagai penahan air saat hujan kurang
sehingga banjirpun terjadi, dan lain-lain. Di desa banjirpun terjadi akibat
lahan yang mereka tempati sudah mulai berganti dari pohon-pohon menjadi
perkebunan padahal antara kebun dengan pohon harus diseimbangkan dalam hal
penggunaan lahan untuk bertani dengan kondisi hutan yang sudah terjaga ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor.
v (4). Sampah
Masalah ini sudah lama ada dalam kehidupan kita
sehari-hari, samapah yang dibuang sembarangan tempat dan tidak dibawa ke tempat
penampungan sampah untuk di daur ulang mengakibatkan pencemaran udara, air dan
tanah juga. Ini dikarenakan sampah yang dibiarkan bertumpuk antara sampah organik
dan anorganik akan menimbulkan bau busuk dan penyakit bagi kita semua. Selain
itu, jika sampah dibiarkan dan terbawa oleh air hujan maka sampah yang hanyut
akan menyangkut di selokan dan mengakibatkan banjir. Dan sampah anorganik sangat
sulit diuraikan di tanah jadi harus di daur ulang kembali agar bisa digunakan
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar