A. PENDAHULUAN
Apabila
kita membakar daun, sampah, kayu di udara terbuka secara sempurna, artinya
sampai api dan baranya padam, maka yang tersisa adalah abu. Abu tidak bisa
dibakar, meskipun kadang-kadang masih berwarna hitam dan agak keras sehingga
disebut arang. Masyarakat pedesaan biasa membuat arang untuk membakar sate,
untuk anglo dsb. Caranya, kayu dibakar dalam ruang tertutup agar udara atau
oksigen tidak bisa masuk. Selama pembakaran, asap dan api keluar menghalangi
udara atau oksigen masuk. Yang terbakar adalah getah, ter dan senyawa lain di
dalam kayu yang sudah mengandung oksigen. Karena C sebagai unsur kayu murni
tidak kebagian Oksigen, tidak bisa terbakar, maka pada akhir pembakaran ini
diperoleh arang atau karbon murni. Atau biasanya disebut arang aktif yang
sangat baik sebagai pengisap bau, gas, racun, pemurni air untuk akuarium air
laut, penjernih air minum dsb. Sekarang minyak tanah makin sulit dan mahal,
termasuk gas elpiji kadang-kadang sulit dicari, arang makin mahal, maka mari
memanfaatkan sampah, rerumputan, daun kering, koran dan kertas bekas, ampas
kelapa, kulit kacang dsb.
B. TUJUAN
Untuk pembuatan
arang dari sampah dedaunan
C. ALAT DAN
BAHAN
Alat :
- · Drum
- · Pipa paralon
- · Korek api
Bahan :
- Sampah daun
- Lem kanji
- Arang batok kelapa
D. CARA KERJA
1. Kumpulkan sampah
daun di halaman rumah
2. Sampah dibakar
bersama campuran lem kanji dan arang batok kelapa.
3. Lamanya
pembakaran tergantung dari volume sampah daun.
4. Campuran
sampah daun, lem kanji, dan batok kelapa jangan sampai jadi arang.
5. Hasil
pembakaran dicetak ke dalam pipa paralon.
6. Cetakan itu dikeringkan
1-2 hari dan hasilnya siap untuk memasak.
0 komentar:
Posting Komentar