Senin, 08 Oktober 2012

PEMBUATAN BRIKET KULIT PISANG

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Bumi semakin lama semakin mengalami krisis bahan bakar. Sumber Daya Alam (SDA) penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas semakin berkurang karena terjadi eksploitasi besar – besaran tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Sumber Daya Alam (SDA) penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas akan habis karena tidak dapat diperbaharui. Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak   dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama (Kompas, 23 Juni 2005).
Saat ini bangsa Indonesia menuju krisis energi yang sangat parah karena energi yang kita konsumsi lebih banyak daripada energi yang dapat dihasilkan. Dilihat dari angka konsumsi BBM, Indonesia termasuk dalam kategori negara yang boros. Pada tahun 2006, saat konsumsi BBM di negara-negara lain berada di bawah 1 juta bph, konsumsi BBM, Indonesia mencapai 1,84 juta bph. (http://hemat.blogspot.com/2009/04/konsumsi-bbm-indonesia-tergolong-sangat.html)
Realistis tingkat penggunaan terus meningkat sehingga generasi sekarang akan menghadapi krisis energi yang parah di tahun-tahun berikutnya. Namun demikian kita tidak siap menghadapi krisis energi yang pasti akan terjadi. Tanggung jawab bukan hanya dipegang oleh pemerintah tapi oleh semua masyarakat pengguna energi.
Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (FoST) –nama LSM itu– melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal. Lantas muncullah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asap briket batu bara sangat mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket sampah itu terbilang mudah.
Usaha mengurangi dampak dari  krisis energi dapat dilakukan melalui beberapa hal. Salah satunya     dengan pemanfaatan sampah. Oleh karena itu, kami mencoba menggunakan limbah dari kulit pisang untuk dimanfaatkan sebagai pengganti alternatif bahan bakar dalam bentuk briket kulit pisang. Selama ini limbah kulit pisang hanya dipandang sebelah mata dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam pembuatan briket ini kita mennggunakan limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang dapat  mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket kulit pisang.
2. Alat dan bahan
Alat :
    1. Ember
    2. Pengaduk
    3. Cetakan briket
    4. Tungku
Nama Alat
Spesifikasi
Ember
Sebagai tempat bubur kulit pisang
Pengaduk
Untuk mengnaduk bubur pisang
Cetakan briket
Untuk mencetak briket, ukuran cetakan 5 x 5 cm.
Tungku
Untuk membakar briket kulit pisang
Penumbuk
Untuk menumbuk kulit pisang
Bahan :
    1. Kulit pisang ambon
    2. Kulit pisang kepok
    3. Serbuk gergaji
    4. Air
Nama bahan
Spesifikasi
Kulit pisang ambon
Sebagai bahan untuk pembuatan briket
Kulit pisang kapok
Sebagai bahan untuk pembuatan briket
Serbuk Gergaji
Sebagai pencampur bubur briket
Air
Untuk pengencer
Tabel perbandingan komposisi kulit pisang : serbuk gergaji
Jenis kulit pisang
Perbandingan kulit pisang dengan serbuk gergaji (gr)
1:1
1:2
2:1
Kepok
250 : 250
250:500
500:250
Ambon
250 : 250
250:500
500:250
Untuk campuran pisang kepok dan pisang ambon
Jenis kulit pisang
Perbandingan kulit pisang dengan serbuk gergaji (gr)
½ : ½ : 1
½ : ½ : 2
1 : 1 : ½
Kepok + ambon
125 : 125 : 250
125 : 125 : 500
250 : 250 : 125
3. Langkah Kerja :
1.      Kulit pisang yang telah membusuk dicampur dan ditumbuk menjadi satu,
2.      Kemudian bakar kulit pisang yang sudah dicampur tadi, setelah dibakar, kulit pisang tersebut akan berubah menjadi seperti bubur.
3.      Kemudian, bubur dicampurkan dengan serbuk gergaji,
4.      Campuran dipadatkan atau dikompres hingga terbentuk seperti balok,
5.      Bakar campuran yang seperti balok tadi kembali, dan hasilnya dapat digunakan.

SELAMAT MENCOBA.....







0 komentar:

Posting Komentar

Siguiente Anterior Inicio

Sample Text

About

Blogger news

Anggota Kelompok

dariziva 06 adalah Ricky Gunawan, Qotrun Nada, Fauziah Fajru Rachma, dan Nur Azizah Agustianih.

BTricks

Blogger templates

Featured Video

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers

About Me

Foto saya
kami beranggotakan 4 orang yang merupakan mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Kimia, angkatan Tahun 2010..tepatnya sekarang sedang menjalankan tugas sebagai mahasiswa/i semester 5... sejarah hadirnya blog ini berawal dari salah satu tugas mata kuliah Kimia Lingkungan dengan Pak Adi Riyadhi, M.Si selaku dosen kami..kami menggunakan nama dariziva.06 ini karena merupakan singkatan dari masing-masing personel, mw tau ??? cekidot :D da: Qotrun Nada ri: Ricky Gunawan zi: Nur Azizah Agustianih fa: Fauziah Fajru Rachma dan 06 karena kami kelompok 6..hhe semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari blog kami ini..
 
Dari Kami, Untuk Kita Semua Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo